Jambret di Pasar Subuh Barabai berhasil ditangkap
Polres
Hulu Sungai Tengah, pada
hari Selasa tanggal 18 Maret 2014 sekitar jam 06.00 Wita di Jl. Keramat
tepatnya di Pasar Subuh Kec. Barabai Kab. Hulu Sungai Tengah telah diamankan 1
orang pelaku penjambretan berinisial MD (27). Kejadiannya bermula dari banyaknya
laporan masyarakat yang resah karena sering kehilangan uang di Pasar Baru dan
menjadi korban penjambretan. Korban dari penjambretan tersebut adalah
masyarakat yang sedang melakukan transaksi jual beli sayur di pasar tersebut
yang terjadi pada subuh pagi hari. Mayoritas korban adalah para ibu-ibu yang
mengendarai sepeda dan menaruh dompet yang berisi uang belanjaan di keranjang
yang ada didepan sepeda tersebut. Sewaktu lengah pelaku mengambil tas maupun
uang yang berada di keranjang tersebut. Untuk sementara korban penjambretan tersebut
masih didata untuk diarahkan petugas agar melapor ke Polres HST. Dari laporan
masyarakat tersebut jajaran Sat Reskrim Polres HST langsung bergerak dan
melaksanakan penyelidikan. Sesampainya di TKP petugas langsung menyergap dan
mengamankan pelaku ke Polres HST.
KBO Sat
Reskrim Polres HST, Ipda M.Rizky Fernandes membenarkan kejadian tersebut, “Pelaku
memang tidak tertangkap tangan pada saat melancarkan aksinya tetapi pelaku
sudah lama menjadi target kami karena berdasarkan hasil peyelidikan, pelaku lah
yang selama ini merampas dompet para ibu-ibu pada saat naik sepeda ke pasar
subuh”, jelasnya.
“Pelaku memang
sudah sering melakukan aksinya tetapi kebanyakan para korban tidak melaporkan
kejadian tersebut secara resmi ke Polres HST dan hanya melapor secara lisan
saja. Namun kami tetap berupaya untuk mencari pelakunya dan berdasarkan
informasi serta laporan korban terakhir yang mengetahui ciri-ciri pelaku, memang
dialah pelakunya.” tambahnya.
Sewaktu diintrogasi oleh petugas, pelaku mengaku
sudah melakukan aksi penjambretan tersebut sebanyak 7 kali. “Dulu saya bekerja
sebagai tukang pencabut bulu ayam tetapi sekarang pekerjaan tersebut sudah
tidak ada lagi. Saya sudah berupaya untuk bekerja serabutan tetapi sering tidak
mendapat pekerjaan, akhirnya saya terpaksa menjambret. Seandainya ada pekerjaan
walaupun jadi pembantu, saya tidak akan menjadi jambret”, jelasnya.
0 komentar: